Bila kita mendengar seorang sarjana yang lulus dengan indeks prestasi
tinggi, dalam benak kita sudah terbayang bahwa sebentar lagi akan
menanti pekerjaan yang baik dan masa depan yang cemerlang bagi sarjana
berprestasi tersebut. Namun, tidak demikian dengan Jack Lord. Ini Kisah
Nyata. Jack Lord begitu Ia biasa dipanggil adalah seorang sarjana dengan
predikat cum laude dari Universitas Riau. Beliau telah menghabiskan
waktunya lebih dari 8 tahun bekerja sebagai Tukang Pel (Cleaning
Service) di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP)di jajaran Pemerintah
Propinsi Riau. Otak encer dan Prestasi Akademik (IP 3,75) yang dicapai
dengan susah payah ternyata tidak dapat mengubah nasib Jack Lord yang
tetap menjadi Tukang Pel.
Apa yang dapat kita petik dari kisah dan data di atas? Sebuah fakta
menunjukkan bahwa kecerdasan dan prestasi akademis tidak menjamin
lulusannya bisa mandiri, bisa mengatasi problema kehidupan dan bisa
mengatasi masalah pengangguran.
Fastkhair Blogger Community
Tempat Berkumpulnya Blogger Blogger Hebat Fastabiqul Khairat Samarinda
fc
Selasa, 14 Juni 2016
10 Kesalahan Fatal Guru di Kelas yang Dibenci Muridnya dan Cara AMPUH Mengatasinya
Kata “Guru” berasal dari bahasa sanksekerta yang merupakan gabungan
dari dua suku kata, yakni “gu” yang berarti kegelapan (darkness) dan
“ru” yang berarti terang (light) atau cerah. Seorang guru membawa
murid-muridnya dari ketidak tahuan menjadi tahu, paham dan mengerti.
Guru adalah sosok digugu dan ditiru, artinya perilaku guru menjadi
teladan bagi murid dan lingkungannya.
Tugas guru adalah memberi pencerahan. Untuk memberi pencerahan guru harus menguasai ilmu dan kompetensinya. Dan untuk menjadi guru professional guru harus memiliki 4 kompetensi seperti kompetensi akademis, pedagogis, kepribadian dan kompetensi sosial.
Dari pandangan murid, guru yang berhasil dan disenangi muridnya adalah sosok guru yang penuh perhatian, sabar, memotivasi dan bisa menjadi tempat “curhat”. Namun, tidak semua guru memiliki cara, metode dan pendekatan yang baik dalam mengelola kelasnya.
Tugas guru adalah memberi pencerahan. Untuk memberi pencerahan guru harus menguasai ilmu dan kompetensinya. Dan untuk menjadi guru professional guru harus memiliki 4 kompetensi seperti kompetensi akademis, pedagogis, kepribadian dan kompetensi sosial.
Dari pandangan murid, guru yang berhasil dan disenangi muridnya adalah sosok guru yang penuh perhatian, sabar, memotivasi dan bisa menjadi tempat “curhat”. Namun, tidak semua guru memiliki cara, metode dan pendekatan yang baik dalam mengelola kelasnya.
Langganan:
Postingan (Atom)